PAPER IKTIOLOGI
Oleh
Rudi
Hasonangan Siregar
120303012
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
KATA PENGANTAR
Puji syukur tim penulis ucapkan kepada
Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah Iktiologi yang berjudul “Ekobiologi Ikan
Tenggiri (Scomberomorus)”.Makalah
ini merupakan tugas untuk
mata kuliah Iktiologi.Makalah ini juga memberikan penjelasan
mengenai kehidupan ikan sidat di dalam perairan.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi semua kalangan sebagai sumber informasi maupun referensi. Penulis
juga berharap semoga pemaparan tentang ikan sidat ini
dapat membuka wawasan kita lebih luas mengenai ilmu kelautan dan perikanan.
Akhir
kata, tim penulis mengucapkan
terimakasih kepada Bapak
Prof. Dr.
Hasan Sitorus,
MS sebagai dosen mata Iktiologi dan orang tua yang member dukungan
moral seta materil sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Medan, Nopember
2013
Penulis
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Ikan merupakan sumberdaya alam yang
sering dijadikan objek atau target terakhir dari suatu proses pemanfaatan
sumberdaya hayati akuatik. Ikan juga merupakan organisme yang mempunyai nilai
ekonomi tinggi dibandingkan dengan organisme akuatik lainnya. Hasil perikanan
Indonesia merupakan salah satu pemasok devisa negara. Sumberdaya perikanan laut
seperti ikan, udang dan rumput laut, disamping mempunyai nilai ekspor juga
untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan protein
hewani (Jabarsyah dkk, 2011).
Indonesia
menempati urutan pertama dari lima besar negara penghasil tenggiri di dunia
(FAO 1984). Keempat negara lainnya adalah Filipina, Sri Langka, Yaman, dan
Pakistan. Meskipun demikian, ternyata informasi tentang "natural history" – yakni studi menyeluruh yang mancakup
berbagai aspek kehidupan seperti klasfikasi, ekologi, distribusi geografis
maupun kronologis, daur hidup, serta nilai ekonominya – dari ikan tenggiri di
Indonesia masih sangat terbatas (Widodo, 1989).
Luas laut
yang dimiliki, Indonesia baru bisa memanfaatkan sebagian kecilnya saja. Laut
bagaikan sebuah kotak harta karun yang terkunci rapat. Ilmu pengetahuan adalah
kunci untuk membuka harta karun itu. Bagi masyarakat Indonesia,khususnya pelaku
utama dan pelaku usaha pengetahuan tentang komoditas-komoditas perikanan laut
penting untuk diketahui. Pengetahuan itu akan menciptakan rasa memiliki (sense
of belonging) yang tinggi dan motivasi kuat untuk memanfaatkan. Salah satu
komoditas perikanan laut yang perlu diketahui dan banyak dimanfaatkan
potensinya adalah ikan tenggiri (Muhammad, 2011).
Ikan
Tenggiri (Scomberomorus commersoni) adalah termasuk golongan ikan
pelagis dan salah satu ikan berdaging putih yang disukai oleh banyak konsumen,
disebabkan oleh rasa dan bau yang khas. Menurut data statistik ikan tenggiri
tahun 1998 – 2002 dapat disimpulkan bahwa hasil tangkap untuk tahun 1998-1999
mengalami peningkatan sebesar 19,47 %, tetapi tahun 1999-2000 mengalami
penurunan sebesar 38,37
%, kemudian tahun 2000-2001 mengalami peningkatan sebesar 7,47 %, dan tahun
2001-2002 juga mengalami peningkatan sebesar 1,1 %. Hasil tangkap selama 5
tahun diperoleh bahwa hasil tangkap rata-rata tiap tahun adalah 35,022 ton (Widodo,
1989).
Ikan tenggiri
mempunyai morfologi tubuh yang cukup unik. Di bagian samping tubuhnya terdapat
garis lateral yang memanjang dari insang hingga akhir sirip dorsal kedua,
sedangkan pada punggungnya terdapat warna biru kehijauan. Garis pada bagian
samping menjadi ciri khas ikan tenggiri yang berbeda dengan ikan sejenis.
Secara umum, warna ikan tenggiri adalah perak keabu-abuan. Ikan tenggiri (Scomberomorus
commerson) adalah ikan laut yang termasuk dalam famili scombridae.
Ikan tenggiri dikenal pula dengan nama spanish mackerel, namun nama
tersebut berbeda-beda di setiap daerah. Orang India menyebutnya ikan anjai, di
Filipina lebih dikenal dengan nama ikan dilis, dan di Thailand akrab dengan
istilah ikan Thuinsi. Ukuran ikan tenggiri dapat mencapai panjang 240 cm dengan
berat 70 kg. Usia dewasa tercapai setelah 2 tahun atau ketika memiliki panjang
tubuh 81-82 cm. Ikan tenggiri betina ukurannya lebih besar dan usianya lebih
panjang dibanding jantan. Ikan tenggiri betina dapat hidup selama 11 tahun
(Muhammad, 2011).
ikan tenggiri
merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu
ikan yang digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah
Pasifik Barat dari Afrika Utara dan Laut Merah sampai ke perairan Indonesia,
Australia, dan Fiji ke utara sampai ke perairan China dan Jepang. Potensi dan
penyebaran ikan tenggiri di Indonesia hampir di seluruh wilayah perairan
Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan Irian
Jaya (Latama, 2006).
Tujuan Makalah
Adapun tujuan penyusunan makalah
Iktiologi yang berjudul “Ekobiologi ikan Tenggiri
(Scomberomorus Sp.) adalah sebagai
berikut
1.
Untuk mengetahui
penyebaran dan kebiasaan hidup ikan
Tenggiri diperairan
2.
Untuk mengetahui sistematika dan morfologi ikan Tenggri
3.
Untuk
mengetahui kebiasaan makan dan cara reproduksi ikan Tenggiri
Manfaat
Makalah
Adapun
manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai sumber acuan mengenai
biogeografi ikan tenggiri dan sebagai sumber pengetahuan bagi yang membutuhkan
informasi ikan tenggiri diperairan laut.
BIOGEOGRAFI
Ikan tenggiri merupakan jenis ikan
yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang digemari di
dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan
laut merah sampai ke perairan Indonesia, Australia, Fiji ke utara sampai ke perairan china dan
Jepang. Potensi penyebaran ikan tenggiri di Indoneia hampir di seluruh perairan Sumatra, Jawa dan
Nusa Tenggara, Kalimantan Sulawesi,
Maluku dan Irian. Iklim yang paling cocok untuk ikan tenggiri adalah iklim
tropis. Perairan laut yang
dimiliki Indonesia merupakan surga bagi ikan tenggiri. Selain di Indonesia, ikan tenggiri dapat
ditemukan pula di bagian utara Cina dan Jepang, bagian tenggara Australia, bahkan Laut Merah.
Kedalaman laut yang cocok bagi tenggiri adalah sekitar 10-70 m dari permukaan laut (Muhammad, 2011).
Pasifik Barat: dibatasi pantai utara Australia, dari wilayah Kepulauan Abrolhos
dari Australia Barat ke Coffs Harbor dan
Kempsey di pusat New
South Wales, juga terjadi di selatan Papua Nugini
dari Kerema ke Port Moresby.
Ditemukan lebih sering pada lepas pantai, perairan terbuka jauh dari terumbu karang dan beting (Ref. 30199). Bentuk sekolah besar yang bergerak dekat perairan pantai sepanjang pantai Queensland, umumnya diambil antara Desember dan April atau Mei. Sebagian besar memakan ikan, terutama ikan teri dan sarden dengan jumlah yang lebih kecil dari udang dan cumi-cumi. Garpu panjang umum berkisar antara 50 sampai 80 cm (Ref. 168). Kadang-kadang bingung dengan S. Niphonius (Widodo, 1989).
Ditemukan lebih sering pada lepas pantai, perairan terbuka jauh dari terumbu karang dan beting (Ref. 30199). Bentuk sekolah besar yang bergerak dekat perairan pantai sepanjang pantai Queensland, umumnya diambil antara Desember dan April atau Mei. Sebagian besar memakan ikan, terutama ikan teri dan sarden dengan jumlah yang lebih kecil dari udang dan cumi-cumi. Garpu panjang umum berkisar antara 50 sampai 80 cm (Ref. 168). Kadang-kadang bingung dengan S. Niphonius (Widodo, 1989).
ikan
tenggiri merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah
satu ikan yang digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh
wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan Laut Merah sampai ke perairan
Indonesia, Australia, dan Fiji ke utara sampai ke perairan China dan Jepang.
Potensi dan penyebaran ikan tenggiri di Indonesia hampir di seluruh wilayah
perairan Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan
Irian Jaya (Latama, 2006).
Gambar
1. Peta ini dihasilkan komputer
dan belum ditinjau.
Scomberomorus munroi Aquamaps Sumber data: GBIF OBIS
Scomberomorus munroi Aquamaps Sumber data: GBIF OBIS
SISTEMATIKA IKAN
Scomberomorus
bersama dengan Marga Grammatorcynus dan Acanthocybium tergolong dalam suku
Scombridae dan Termasuk kelompok
mackerel di samping Kelompok tuna
yang terdiri dari berbagai jenis ikan tuna dan yang menyerupainya. Ketiga marga
tersebut mempunyai lunas (keel) pada bagian tengah dari cagak ekornya,
seperti yang dimiliki oleh kelompok tuna, tetapi tidak terdapat pada kelompok mackerel yang lain, yakni dari marga scomber
dan rastrelliger. Determinasi
jenis teng giri di indonesia, yakni scomberomonts commerson (Widodo, 2006).
Gambar
2. Ikan Tenggiri (Scomberomorus)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Perciformes
Famili : Scombridae
Genus : Scomberomorus (Muhammad, 2011).
Determinasi jenis tenggiri di Indonesia, yakni Scomberomonts
commerson dan S. guttatus dapat dikemuka- kan sbb. (Collette and Russo 1984) :
1. Satu gurat sisi, gigi di kedua rahang ku- at, pendek melebar,
hampir berbentuk segitiga atau seperti pisau
2. Moncong jauh lebih pendek dibanding- kan dengan sisa bagian
kepala; tapisan insang 1 – 27; duri sirip punggung pertama 12 – 22; bagian
belakang dari maksila nampak jelas dan tidak tertutup oleh tulang preorbital
3. Gurat sisi menurun terjal di bawah sirip punggung pertama
atau kedua Gurat sisi lurus atau landai ke arah ekor, Gurat sisi menurun terjal
di bawah punggung kedua; tapisan insang pada lembar insang pertama 2–13
4. Tapisan insang pada lembar insang per tama 3 – 8, biasanya 6
(kurang da- ri atau sama dengan 6); duri sirip pung- gung pertama 15 – 18,
biasanya 16 (lebih dari atau sama dengan 16)
5. Tapisan insang pada lembar insang per tama 1 – 18; terdapat
noktah-noktah kehitaman, garis tebal melintang, atau tanda-tanda lainnya di
kedua sisi tu buh
6. Jari-jari sirip dubur 15 – 24, jari-jari sirip punggung kedua
15 – 24; tapisan insang pada lembar insang pertama 3 – 18; vertebra 44 – 53;
kedua sisi tubuh- nya terdapat noktah-noktah kehitaman atau tanda-tanda lainnya
7. Duri sirip punggung 13–19 dan Gurat sisi bagian depan
bercabang-ca- bang berukuran kecil, Duri sirip punggung 15 – 18, biasanya
oooo16; vertebra 47 – 52, biasanya 48; panjang kepala 20,2 – 21,5% dari FL (Fark
length, panjang cagak); tinggi 22,8 – 25,2%.
MORFOLOGI IKAN
Ikan tenggiri
mempunyai morfologi tubuh
yang cukup unik.
Di bagian samping Tubuhnya terdapat
garis lateral yang
memanjang dari insang
hingga akhir sirip
dorsal Kedua, sedangkan pada punggungnya
terdapat warna biru kehijauan. Garis pada bagian Samping menjadi ciri
khas ikan tenggiri yang berbeda dengan ikan sejenis. Secara umum, Warna ikan
tenggiri adalah perak
keabu-abuan. Ikan tenggiri
(scomberomorus Commerson)
adalah ikan laut yang termasuk dalam famili scombridae. Ikan tenggiri dikenal
Pula dengan nama
spanish mackerel, namun
nama tersebut berbeda-beda
di setiap Daerah. Orang india menyebutnya ikan anjai, di filipina lebih dikenal dengan nama ikan Dilis,
dan di thailand
akrab dengan istilah
ikan thuinsi. Ukuran
ikan tenggiri dapat Mencapai panjang 240 cm dengan berat 70
kg. Usia dewasa tercapai setelah 2 tahun atau Ketika memiliki panjang tubuh 81-82
cm. Ikan tenggiri betina ukurannya lebih besar dan Usianya lebih panjang
dibanding jantan. Ikan tenggiri betina dapat hidup selama 11 tahun (Muhammad,
2011).
Ikan tenggiri bertubuh memanjang,
memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada
gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan
mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang
moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian
belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII – XXII
jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip
kecil tambahan (finlet) (Widodo, 2006).
Ciri-ciri morphologi yaitu: Duri keras sirip dorsal(total): 15 -18; Duri lunak
sirip dorsal(total): 15 –20; Duri sirip keras anal : 0; Duri sirip lunak anal: 16 –21;
ruas tulang belakang: 42–46. Interpelvicproseskecil dan bifid. Tidak memiliki
gelembung renang. Lateral line membengkok
kearah bawah sampai ujung sirip dorsal yang kedua. Mempunyai garis pada
tubuhnya, kadangkala terpecah pada Bagian ventral menjadi seperti bintik-bitik dengan jumlah 40-50 pada ikan dewasa
dan kurang dari 20 pada ikan muda. Sirip dorsal
bagian tengah berwarna putih, sirip lainnya
hitam (Latama, 2006).
KEBIASAAN MAKAN IKAN
Ikan
tenggiri memiliki sifat rakus (voracious) ketika makan dan mencari makan
seorang diri (solitary). Jenis
makanannya adalah ikan-ikan kecil karena ikan
tenggiri tergolong ke dalam hewan
karnivora. Ikan kecil jenis anchovy (semacam ikan haring) merupakan salah satu
makanan utama bagi
ikan tenggiri, khususnya
ikan tenggiri muda. Selain
itu, ikan tenggiri juga
memakan beberapa jenis
cumi-cumi (squid) dan
udang (Muhammad, 2011).
Sebagai ikan pemburu yang handal,
tenggiri selalu mengincar keberadaan ikan-ikan kecil yang menjadi santapannya.
Ikan-ikan kecil seperti selar, como dan kembung biasanya mencari makan di
daerah yang berkarang cukup luas dan dangkal. Lokasi karang luas dan panjang
yang merupakan rumah ikan-ikan kecil ternyata menjadi tempat yang menjanjikan
bagi tenggiri, dengan meruahnya makanan untuk menyambung hidup. Jika ikan
tenggiri menjadi lebih besar ia tidak hanya tinggal di daerah yang berkarang
dangkal, namun pergi mengembara ke tengah lautan untuk mencari makanan. Ikan
tenggiri besar lebih memilih hidup secara solitaire atau menyendiri dalam
memburu mangsanya. Ikan tenggiri besar dalam mencari makan harus juga bersaing
dengan ikan pelagis besar lainya seperti barakuda, marlin dan layaran. Maka
jangan heran bila anda mancing trolling di lautan dalam umpan anda di makan
oleh tenggiri (Nugroho, 2011).
Tenggiri
merupakan ikan karnivora biasanya jenis ikan yang dimangsa adalah ikan teri (anchovy).Daerah
penyebarannya hampir di seluruh perairan di Indonesia. Populasi ikan tenggiri
yang tinggi di Indonesia berpeluang memperbaiki kesejahteraan para nelayan, dan
di beberapa negara untuk jenis ikan tenggiri yang segar harganya cukup mahal.
Bentuk olahan yang umum adalah bentuk potongan tipis (fillet) atau tanpa
tulang (boneless). Beberapa negara telah mengolah ikan tenggiri untuk
dikemas dalam kaleng (canned) (Muhammad, 2011).
REPRODUKSI IKAN
Ikan tenggiri tergolong ke dalam ikan
laut yang menyukai daerah laut dangkal. Bagian-bagian yang terdapat batu karang
(reef) merupakan habitat yang cocok bagi ikan tenggiri. Perairan yang
memiliki salinitas (salinity) rendah dan kekeruhan (turbidity)
tinggi disukai pula olehnya. Ikan tenggiri dapat menetap pada suatu habitat dan
terkadang bermigrasi ke tempat yang cukup jauh. Pola migrasi ikan tenggiri
sangat khas, karena bergantung kepada temperature air laut dan musim bertelur (spawning
season). Jatuhnya musim bertelur ini bervariasi di setiap habitat yang
ditinggali (Muhammad, 2011).
Reproduksi ikan Tenggiri Tergantung
pada suhu, musim
pemijahan lebih atau
kurang panjang. Di perairan
Australia, setiap betina memijah beberapa
kali selama musim ini, sekitar 2
sampai 6 hari terpisah, tergantung pada lokalitas. Di Spanyol tenggiri
menelurkan dari lereng
karang dan tepi, dan mereka
membentuk agregasi pemijahan di daerah tertentu. Makanan: Termasuk ikan buas karnifora,
predator, makan ikan kecil (sarden, tembang, teri), cuni-cumi. Ukuran : Panjang
dapat mencapai 200 cm dan biasanya 60-90 cm (Novri,2006).
Pemijahan ikan Tenggiri terjadi di
sekitar perairan pantai yang agak ke tengah dan biasanya mencapai daerah
spawning yang agak terlindung seperti di perairan karang. Telur atau pre larva
terbawa arus ke dekat garis pantai atau di sekitar muara sungai. Seluruh siklus
hidup ikan Tenggiri papan ini berada pada perairan pantai ( coastal water ). Di
perairan sekitar Pulau Rameswaram antara India dan Srilanka terjadi pemijahan Scomberomorus guttatus pada bulan April
– Juli. Pada bulan Mei di perairan Thailand diketemukan banyak ikan betina yang
sudah matang telur pada ukuran panjang standart ( forked length ) 32,5 – 46,5
cm (Mantova, 2012).
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun Kesimpulan
dari makalah yang berjudul “Ekobiologi Ikan Sidat (Anguilla sp) adalah
sebagai berikut:
1. Ikan tenggiri merupakan jenis ikan
yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang digemari di
dunia
2. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh
wilayah Pasifik Barat dari
Afrika Utara dan laut merah sampai ke perairan Indonesia
3. Scomberomorus bersama dengan Marga
Grammatorcynus dan Acanthocybium tergolong dalam suku Scombridae
4. Ikan tenggiri
bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak
bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas)
5. Pemijahan
ikan Tenggiri terjadi di sekitar perairan pantai yang agak ke tengah dan
biasanya mencapai daerah spawning yang agak terlindung seperti di perairan
karang
Saran
Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan
kepada pembaca lebih mengenal ikan
tenggiri, dimana Ikan tenggrir sangat
disukai negara-negara didunia
karena protein sangat tinggi. Hal ini merupakan kesempatan menjadikan tenggiri sebagai salah satu
komoditas utama perikanan
laut diindonesia..
Colleta,
B.B., and L. Russo. 1984. Morphology,
systematic, and biology of the Spanish mackerels (Scomberomorus, Scombridae). Fish. Bull., U.S. 82 (4)
: 545 – 692.
Jabarsyah, A., Muhammad, F dan Nursiddik. 2011. Faktor
Kondisi Ikan Tenggiri Batang (Scomberomorus Lineatus), Bawal Putih (Pampus Argenteus) Dan Ikan Senangin (Eleutheronema
Tetradactylum) Yang
Tertangkap Dengan Gillnet Di Perairan Pantai Amal Tarakan. [Diakses Melalui http://repository.ub.com.
Pada Tanggal 20 Oktober 2013].
Latama, G. 2006. Parasit Metazoa pada Ikan Tenggiri. [Diakses
Melalui
http://repository.Itb.com. Pada tanggal 20 oktober 2013].
Mantova, A. 2012.Resume Pola Natalitas Ikan Tenggiri Papan (Scomberomorus guttatus). UNDIP-Press. Diponogoro
Muhammad,
F. 2011. Badan Dinas Penyuluhan Perikanan Indonesia. [Diakses Melalui http://dinaskelautandanperikanan.
Pada tanggal 20 Oktober 2013].
Nugroho, W. 2011. Tip Trik Mancing Tenggiri. [Diakses melalui http://beritamancing.com. Pada tanggal 20 Oktober 2013].
Novri F. 2006. Analisis
Hasil Tangkapan Dan Pola Musim Penangkapan Ikan Tenggiri (Scomberomorus spp) Di Perairan Laut Jawa Bagian
Barat
Berdasarkan Hasil Tangkapan Yang Didartkan Di PPI Muara Angke. [Diakses
Melalui http://repository.Itb.com. Pada tanggal 20 oktober 2013].
Widodo, J.
1989. Sistematika, Biologi, Dan Perikanan Tenggiri
(Scomberomorus, Scombridae) di Indonesia. seana,
Volume XIV,
Nomor 4 : 145
– 150. ISSN 0216 – 1877.