Rabu, 08 Januari 2014

EKOBIOLOGI IKAN TENGGIRI



PAPER IKTIOLOGI



Oleh
    Rudi Hasonangan Siregar
120303012









PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013





KATA PENGANTAR
            Puji syukur tim penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah Iktiologi yang berjudul “Ekobiologi Ikan Tenggiri (Scomberomorus)”.Makalah ini merupakan tugas untuk mata kuliah Iktiologi.Makalah ini juga memberikan penjelasan mengenai kehidupan ikan sidat di dalam perairan.
            Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan sebagai sumber informasi maupun referensi. Penulis juga berharap semoga pemaparan tentang ikan sidat ini dapat membuka wawasan kita lebih luas mengenai ilmu kelautan dan perikanan.
            Akhir kata, tim penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak         Prof. Dr. Hasan Sitorus, MS sebagai dosen mata Iktiologi dan orang tua yang member dukungan moral seta materil sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
                                                                                          

                                                                                            Medan, Nopember 2013


                                                                                                          Penulis








BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ikan merupakan sumberdaya alam yang sering dijadikan objek atau target terakhir dari suatu proses pemanfaatan sumberdaya hayati akuatik. Ikan juga merupakan organisme yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dibandingkan dengan organisme akuatik lainnya. Hasil perikanan Indonesia merupakan salah satu pemasok devisa negara. Sumberdaya perikanan laut seperti ikan, udang dan rumput laut, disamping mempunyai nilai ekspor juga untuk kebutuhan konsumsi dalam negeri dalam rangka memenuhi kebutuhan protein hewani (Jabarsyah dkk, 2011).
Indonesia menempati urutan pertama dari lima besar negara penghasil tenggiri di dunia (FAO 1984). Keempat negara lainnya adalah Filipina, Sri Langka, Yaman, dan Pakistan. Meskipun demikian, ternyata informasi tentang             "natural history" – yakni studi menyeluruh yang mancakup berbagai aspek kehidupan seperti klasfikasi, ekologi, distribusi geografis maupun kronologis, daur hidup, serta nilai ekonominya – dari ikan tenggiri di Indonesia masih sangat terbatas (Widodo, 1989).
Luas laut yang dimiliki, Indonesia baru bisa memanfaatkan sebagian kecilnya saja. Laut bagaikan sebuah kotak harta karun yang terkunci rapat. Ilmu pengetahuan adalah kunci untuk membuka harta karun itu. Bagi masyarakat Indonesia,khususnya pelaku utama dan pelaku usaha pengetahuan tentang komoditas-komoditas perikanan laut penting untuk diketahui. Pengetahuan itu akan menciptakan rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi dan motivasi kuat untuk memanfaatkan. Salah satu komoditas perikanan laut yang perlu diketahui dan banyak dimanfaatkan potensinya adalah ikan tenggiri (Muhammad, 2011).
Ikan Tenggiri (Scomberomorus commersoni) adalah termasuk golongan ikan pelagis dan salah satu ikan berdaging putih yang disukai oleh banyak konsumen, disebabkan oleh rasa dan bau yang khas. Menurut data statistik ikan tenggiri tahun 1998 – 2002 dapat disimpulkan bahwa hasil tangkap untuk tahun 1998-1999 mengalami peningkatan sebesar 19,47 %, tetapi tahun 1999-2000 mengalami penurunan sebesar 38,37 %, kemudian tahun 2000-2001 mengalami peningkatan sebesar 7,47 %, dan tahun 2001-2002 juga mengalami peningkatan sebesar 1,1 %. Hasil tangkap selama 5 tahun diperoleh bahwa hasil tangkap rata-rata tiap tahun adalah 35,022 ton (Widodo, 1989).
Ikan tenggiri mempunyai morfologi tubuh yang cukup unik. Di bagian samping tubuhnya terdapat garis lateral yang memanjang dari insang hingga akhir sirip dorsal kedua, sedangkan pada punggungnya terdapat warna biru kehijauan. Garis pada bagian samping menjadi ciri khas ikan tenggiri yang berbeda dengan ikan sejenis. Secara umum, warna ikan tenggiri adalah perak keabu-abuan. Ikan tenggiri (Scomberomorus commerson) adalah ikan laut yang termasuk dalam famili scombridae. Ikan tenggiri dikenal pula dengan nama spanish mackerel, namun nama tersebut berbeda-beda di setiap daerah. Orang India menyebutnya ikan anjai, di Filipina lebih dikenal dengan nama ikan dilis, dan di Thailand akrab dengan istilah ikan Thuinsi. Ukuran ikan tenggiri dapat mencapai panjang 240 cm dengan berat 70 kg. Usia dewasa tercapai setelah 2 tahun atau ketika memiliki panjang tubuh 81-82 cm. Ikan tenggiri betina ukurannya lebih besar dan usianya lebih panjang dibanding jantan. Ikan tenggiri betina dapat hidup selama 11 tahun (Muhammad, 2011).
ikan tenggiri merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan Laut Merah sampai ke perairan Indonesia, Australia, dan Fiji ke utara sampai ke perairan China dan Jepang. Potensi dan penyebaran ikan tenggiri di Indonesia hampir di seluruh wilayah perairan Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Latama, 2006).

Tujuan Makalah
Adapun tujuan penyusunan makalah Iktiologi yang berjudul “Ekobiologi ikan Tenggiri (Scomberomorus Sp.) adalah sebagai berikut
1.    Untuk  mengetahui penyebaran dan kebiasaan hidup ikan Tenggiri diperairan
2.    Untuk mengetahui sistematika dan morfologi ikan Tenggri
3.    Untuk mengetahui kebiasaan makan dan cara reproduksi ikan Tenggiri

Manfaat Makalah
            Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai sumber acuan mengenai biogeografi ikan tenggiri dan sebagai sumber pengetahuan bagi yang membutuhkan informasi ikan tenggiri diperairan laut.

 
BAB II
BIOGEOGRAFI

Ikan tenggiri merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan laut merah sampai ke perairan Indonesia, Australia, Fiji ke utara sampai ke perairan china dan Jepang. Potensi penyebaran ikan tenggiri di Indoneia hampir di seluruh perairan Sumatra, Jawa dan Nusa Tenggara, Kalimantan Sulawesi, Maluku dan Irian. Iklim yang paling cocok untuk ikan tenggiri adalah iklim tropis. Perairan laut yang dimiliki Indonesia merupakan surga bagi ikan tenggiri. Selain di Indonesia, ikan tenggiri dapat ditemukan pula di bagian utara Cina dan Jepang, bagian tenggara Australia, bahkan Laut Merah. Kedalaman laut yang cocok bagi tenggiri adalah sekitar 10-70 m dari permukaan laut (Muhammad, 2011).
            Pasifik Barat: dibatasi pantai utara Australia, dari wilayah Kepulauan Abrolhos dari Australia Barat ke Coffs Harbor dan Kempsey di pusat New South Wales, juga terjadi di selatan Papua Nugini dari Kerema ke Port Moresby.
Ditemukan lebih sering pada lepas pantai, perairan terbuka jauh dari terumbu karang dan beting (Ref. 30199). Bentuk sekolah besar yang bergerak dekat perairan pantai sepanjang pantai Queensland, umumnya diambil antara Desember dan April atau Mei. Sebagian besar memakan ikan, terutama ikan teri dan sarden dengan jumlah yang lebih kecil dari udang dan cumi-cumi. Garpu panjang umum berkisar antara 50 sampai 80 cm (Ref. 168). Kadang-kadang bingung dengan S. Niphonius
     (Widodo, 1989).
ikan tenggiri merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang digemari di dunia. Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan Laut Merah sampai ke perairan Indonesia, Australia, dan Fiji ke utara sampai ke perairan China dan Jepang. Potensi dan penyebaran ikan tenggiri di Indonesia hampir di seluruh wilayah perairan Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, Kalimantan dan Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Latama, 2006).


   


Gambar 1. Peta ini dihasilkan komputer dan belum ditinjau.
Scomberomorus munroi Aquamaps Sumber data: GBIF OBIS




 






BAB III
SISTEMATIKA IKAN

Scomberomorus bersama dengan Marga Grammatorcynus dan Acanthocybium tergolong dalam suku Scombridae dan Termasuk kelompok  mackerel  di samping Kelompok tuna yang terdiri dari berbagai jenis ikan tuna dan yang menyerupainya. Ketiga marga tersebut mempunyai lunas (keel)  pada bagian tengah dari cagak ekornya, seperti yang dimiliki oleh kelompok tuna, tetapi tidak terdapat pada kelompok mackerel  yang lain, yakni dari marga  scomber  dan  rastrelliger. Determinasi jenis teng giri di indonesia, yakni scomberomonts commerson   (Widodo, 2006).
    
Gambar 2. Ikan Tenggiri (Scomberomorus)
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan : Animalia  
Filum       : Chordata  
Kelas       : Actinopterygii  
Ordo        : Perciformes  
Famili      :  Scombridae
Genus     :  Scomberomorus (Muhammad, 2011).

Determinasi jenis tenggiri di Indonesia, yakni Scomberomonts commerson dan S. guttatus dapat dikemuka- kan sbb. (Collette and Russo 1984) :
1.      Satu gurat sisi, gigi di kedua rahang ku- at, pendek melebar, hampir berbentuk segitiga atau seperti pisau
2.      Moncong jauh lebih pendek dibanding- kan dengan sisa bagian kepala; tapisan insang 1 – 27; duri sirip punggung pertama 12 – 22; bagian belakang dari maksila nampak jelas dan tidak tertutup oleh tulang preorbital
3.      Gurat sisi menurun terjal di bawah sirip punggung pertama atau kedua Gurat sisi lurus atau landai ke arah ekor, Gurat sisi menurun terjal di bawah punggung kedua; tapisan insang pada lembar insang pertama 2–13
4.      Tapisan insang pada lembar insang per tama 3 – 8, biasanya 6 (kurang da- ri atau sama dengan 6); duri sirip pung- gung pertama 15 – 18, biasanya 16 (lebih dari atau sama dengan 16)
5.      Tapisan insang pada lembar insang per tama 1 – 18; terdapat noktah-noktah kehitaman, garis tebal melintang, atau tanda-tanda lainnya di kedua sisi tu buh
6.      Jari-jari sirip dubur 15 – 24, jari-jari sirip punggung kedua 15 – 24; tapisan insang pada lembar insang pertama 3 – 18; vertebra 44 – 53; kedua sisi tubuh- nya terdapat noktah-noktah kehitaman atau tanda-tanda lainnya
7.      Duri sirip punggung 13–19 dan Gurat sisi bagian depan bercabang-ca- bang berukuran kecil, Duri sirip punggung 15 – 18, biasanya oooo16; vertebra 47 – 52, biasanya 48; panjang kepala 20,2 – 21,5% dari FL (Fark length, panjang cagak); tinggi 22,8 – 25,2%.




BAB IV
MORFOLOGI IKAN

Ikan  tenggiri  mempunyai  morfologi  tubuh  yang  cukup  unik.  Di  bagian  samping Tubuhnya  terdapat  garis  lateral  yang  memanjang  dari  insang  hingga  akhir  sirip  dorsal Kedua, sedangkan pada punggungnya  terdapat warna biru kehijauan. Garis pada bagian Samping menjadi ciri khas ikan tenggiri yang berbeda dengan ikan sejenis. Secara umum, Warna  ikan  tenggiri  adalah  perak  keabu-abuan.  Ikan  tenggiri  (scomberomorus  Commerson) adalah ikan laut yang termasuk dalam famili scombridae. Ikan tenggiri dikenal Pula  dengan  nama  spanish  mackerel,  namun  nama  tersebut  berbeda-beda  di  setiap Daerah. Orang  india menyebutnya  ikan anjai, di filipina  lebih dikenal dengan nama  ikan Dilis,  dan  di  thailand  akrab  dengan  istilah  ikan  thuinsi.  Ukuran  ikan  tenggiri  dapat Mencapai panjang 240 cm dengan berat 70 kg. Usia dewasa tercapai setelah 2 tahun atau Ketika memiliki panjang  tubuh 81-82  cm.  Ikan  tenggiri betina ukurannya  lebih besar dan Usianya lebih panjang dibanding jantan. Ikan tenggiri betina dapat hidup selama 11 tahun (Muhammad, 2011).
            Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas). Moncong meruncing, dengan mulut lebar dan gigi-gigi yang tajam dan kuat di rahang atas dan bawah. Panjang moncong (snout length) lebih pendek daripada sisa kepala bagian belakang. Sirip punggung dalam dua berkas, yang depan dengan XIII – XXII jari-jari keras (duri). Sirip punggung dan sirip anal diikuti oleh banyak sirip kecil tambahan (finlet) (Widodo, 2006).
Ciri-ciri morphologi yaitu: Duri  keras sirip dorsal(total): 15 -18; Duri lunak sirip dorsal(total): 15 –20; Duri sirip keras anal : 0; Duri sirip lunak anal: 16 –21; ruas tulang belakang: 42–46. Interpelvicproseskecil dan bifid. Tidak memiliki gelembung renang. Lateral line membengkok kearah bawah sampai ujung sirip dorsal yang kedua. Mempunyai garis pada tubuhnya, kadangkala terpecah pada Bagian ventral menjadi seperti bintik-bitik dengan jumlah 40-50 pada ikan dewasa dan kurang dari 20 pada ikan muda. Sirip dorsal bagian tengah berwarna putih, sirip lainnya hitam            (Latama, 2006).

 
BAB V
KEBIASAAN MAKAN IKAN

Ikan tenggiri memiliki sifat rakus (voracious) ketika makan dan mencari makan seorang diri  (solitary). Jenis makanannya adalah  ikan-ikan kecil karena  ikan  tenggiri  tergolong ke dalam hewan karnivora. Ikan kecil jenis anchovy (semacam ikan haring) merupakan salah satu makanan  utama  bagi  ikan  tenggiri,  khususnya  ikan  tenggiri muda.  Selain  itu,  ikan tenggiri  juga  memakan  beberapa  jenis  cumi-cumi  (squid)  dan  udang (Muhammad, 2011).
            Sebagai ikan pemburu yang handal, tenggiri selalu mengincar keberadaan ikan-ikan kecil yang menjadi santapannya. Ikan-ikan kecil seperti selar, como dan kembung biasanya mencari makan di daerah yang berkarang cukup luas dan dangkal. Lokasi karang luas dan panjang yang merupakan rumah ikan-ikan kecil ternyata menjadi tempat yang menjanjikan bagi tenggiri, dengan meruahnya makanan untuk menyambung hidup. Jika ikan tenggiri menjadi lebih besar ia tidak hanya tinggal di daerah yang berkarang dangkal, namun pergi mengembara ke tengah lautan untuk mencari makanan. Ikan tenggiri besar lebih memilih hidup secara solitaire atau menyendiri dalam memburu mangsanya. Ikan tenggiri besar dalam mencari makan harus juga bersaing dengan ikan pelagis besar lainya seperti barakuda, marlin dan layaran. Maka jangan heran bila anda mancing trolling di lautan dalam umpan anda di makan oleh tenggiri (Nugroho, 2011).
Tenggiri merupakan ikan karnivora biasanya jenis ikan yang dimangsa adalah ikan teri (anchovy).Daerah penyebarannya hampir di seluruh perairan di Indonesia. Populasi ikan tenggiri yang tinggi di Indonesia berpeluang memperbaiki kesejahteraan para nelayan, dan di beberapa negara untuk jenis ikan tenggiri yang segar harganya cukup mahal. Bentuk olahan yang umum adalah bentuk potongan tipis (fillet) atau tanpa tulang (boneless). Beberapa negara telah mengolah ikan tenggiri untuk dikemas dalam kaleng (canned)            (Muhammad, 2011).

           



BAB VI
REPRODUKSI IKAN

Ikan tenggiri tergolong ke dalam ikan laut yang menyukai daerah laut dangkal. Bagian-bagian yang terdapat batu karang (reef) merupakan habitat yang cocok bagi ikan tenggiri. Perairan yang memiliki salinitas (salinity) rendah dan kekeruhan (turbidity) tinggi disukai pula olehnya. Ikan tenggiri dapat menetap pada suatu habitat dan terkadang bermigrasi ke tempat yang cukup jauh. Pola migrasi ikan tenggiri sangat khas, karena bergantung kepada temperature air laut dan musim bertelur (spawning season). Jatuhnya musim bertelur ini bervariasi di setiap habitat yang ditinggali (Muhammad, 2011).
Reproduksi ikan Tenggiri Tergantung pada suhu, musim pemijahan lebih atau kurang panjang. Di perairan Australia, setiap betina memijah beberapa kali selama musim ini, sekitar 2 sampai 6 hari terpisah, tergantung pada lokalitas. Di Spanyol tenggiri menelurkan dari lereng karang dan tepi, dan mereka membentuk agregasi pemijahan di daerah tertentu. Makanan: Termasuk ikan buas karnifora, predator, makan ikan kecil (sarden, tembang, teri), cuni-cumi. Ukuran : Panjang dapat mencapai 200 cm dan biasanya 60-90 cm (Novri,2006).
            Pemijahan ikan Tenggiri terjadi di sekitar perairan pantai yang agak ke tengah dan biasanya mencapai daerah spawning yang agak terlindung seperti di perairan karang. Telur atau pre larva terbawa arus ke dekat garis pantai atau di sekitar muara sungai. Seluruh siklus hidup ikan Tenggiri papan ini berada pada perairan pantai ( coastal water ). Di perairan sekitar Pulau Rameswaram antara India dan Srilanka terjadi pemijahan Scomberomorus guttatus pada bulan April – Juli. Pada bulan Mei di perairan Thailand diketemukan banyak ikan betina yang sudah matang telur pada ukuran panjang standart ( forked length ) 32,5 – 46,5 cm (Mantova, 2012).

           



BAB VII
PENUTUP

Kesimpulan
            Adapun Kesimpulan dari makalah yang berjudul “Ekobiologi Ikan Sidat (Anguilla sp) adalah sebagai berikut:
1.    Ikan tenggiri merupakan jenis ikan yang tergolong ekonomis penting dan menjadi salah satu ikan yang digemari di dunia
2.    Penyebaran spesies ini mencakup seluruh wilayah Pasifik Barat dari Afrika Utara dan laut merah sampai ke perairan Indonesia
3.    Scomberomorus bersama dengan Marga Grammatorcynus dan Acanthocybium tergolong dalam suku Scombridae
4.    Ikan tenggiri bertubuh memanjang, memipih lumayan kuat pada sisi-sisinya, telanjang tidak bersisik kecuali pada gurat sisinya (bidang corselet tidak jelas)
5.    Pemijahan ikan Tenggiri terjadi di sekitar perairan pantai yang agak ke tengah dan biasanya mencapai daerah spawning yang agak terlindung seperti di perairan karang

Saran
            Setelah membaca dan memahami makalah ini diharapkan kepada pembaca lebih mengenal ikan tenggiri, dimana Ikan tenggrir sangat disukai negara-negara didunia karena protein sangat tinggi. Hal ini merupakan kesempatan menjadikan tenggiri sebagai salah satu komoditas utama perikanan laut diindonesia..









DAFTAR PUSTAKA

Colleta, B.B., and L. Russo. 1984. Morphology, systematic, and biology of the Spanish mackerels (Scomberomorus, Scombridae). Fish. Bull., U.S. 82 (4) : 545 – 692.

Jabarsyah, A., Muhammad, F dan Nursiddik. 2011. Faktor Kondisi Ikan Tenggiri Batang (Scomberomorus Lineatus), Bawal Putih (Pampus Argenteus) Dan Ikan Senangin (Eleutheronema Tetradactylum) Yang Tertangkap Dengan Gillnet Di Perairan Pantai Amal Tarakan. [Diakses Melalui                      http://repository.ub.com. Pada Tanggal 20 Oktober 2013].

Latama, G. 2006. Parasit Metazoa pada Ikan Tenggiri. [Diakses Melalui
              http://repository.Itb.com. Pada tanggal 20 oktober 2013].

Mantova, A. 2012.Resume Pola Natalitas Ikan Tenggiri Papan (Scomberomorus guttatus). UNDIP-Press. Diponogoro


Muhammad, F. 2011. Badan Dinas Penyuluhan Perikanan Indonesia. [Diakses Melalui http://dinaskelautandanperikanan. Pada tanggal 20 Oktober 2013].

Nugroho, W.  2011.  Tip Trik Mancing Tenggiri.  [Diakses melalui http://beritamancing.com. Pada tanggal 20 Oktober 2013].


Novri F. 2006. Analisis Hasil Tangkapan Dan Pola Musim Penangkapan Ikan Tenggiri (Scomberomorus spp) Di Perairan Laut Jawa Bagian Barat Berdasarkan Hasil Tangkapan Yang Didartkan Di PPI Muara Angke. [Diakses Melalui http://repository.Itb.com. Pada tanggal 20 oktober 2013].

Widodo, J. 1989. Sistematika, Biologi, Dan Perikanan Tenggiri (Scomberomorus, Scombridae) di Indonesia. seana, Volume XIV, Nomor 4 : 145 – 150.     ISSN 0216 – 1877.