Sistem Rangka pada Ikan Nila
Laporan Akhir Praktikum Ikhtiologi
SISTEM RANGKA PADA IKAN NILA (Oreochromis niloticus)
Oleh :
Rudi Hasonangan Siregar
120302012
II/B
LABORATORIUM IKHTIOLOGI
PROGRAM STUDI MANAJEMENSUMBERDAYAPERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2013
Ikhtiologi merupakan salah satu cabang ilmu Biologi (zoologi) yang mempelajari khusus tentang ikan beserta segala aspek kehidupan yang dimilikinya. Istilah ini berasal dari Ichthyologia (bahasa Latin: Yunani) dimana perkataan Ichthys artinya ikan dan logos artinya ajaran. Ilmu pengetahuan tentang ikan dimunculkan oleh rasa ingin tahu oleh manusia dan kebutuhan akan informasi untuk kepentingan perdagangan dan industryataupun pariwisata. Keuntungan mempelajari ikhtiologi hampir tak terbatas, orangorang yang mempelajari ilmu ini adalah para ahli ikan profesional maupun yang bukan. Distribusi adalah suatu proses atau peristiwa penyebaran atau perpindahan (Burhanuddin, 2008).
Pada Bab I Ketentuan Umum ayat 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 tahun 1985 tentang Perikanan yang ditetapkan pada tanggal 19 Juni 1985 tercantum pengertian ikan, yaitu: sumber daya ikan adalah semua jenis ikan termasuk biota perairan lainnya. Tanggal 6 Oktober 2004 ditetapkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan. Pada Bab I Ketentuan Umum, Bagian Kesatu, Pasal 1 ayat 4 undang-undang ini tercantum pengertian bahwa ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Pengertian yang sama seperti di atas tercantum kembali pada Pasal 1 ayat 4 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan yang ditetapkan pada tanggal 29 Oktober 2009 (Omar, 2011).
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang termasukdalam famili Cichlidae, Sub-ordo Percoidea, Ordo Percomorphi, Sub-kelasAcanthoptherigii. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik yangberukuran besar.Mata besar, menonjol, dan bagian tepi berwarna putih.Gurat sisi(linea literalis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut, tapi letaknyalebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada(Muhammad, 2011).
Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi
untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina. Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam. Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati. Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan embrional (Burhanuddin, 2008).
Pembuatan rangka Ikan Teleostei terlebih dahulu dibersihkan, termasuk sisik-sisik ikan tersebut jika ada. Setelah bersih, siramlah ikan itu dengan air panas secara perlahan-lahan agar diperoleh rangka yang bagus dan tidak rapuh. Otot-otot yang terdapat pada tubuh ikan dibersihkan dengan menggunakan pinset dan pisau. Jika masih ada otot-otot yang tersisa melekat pada tulang, dibersihkan dengan menggunakan sikat. Agar otot-otot yang tersisa tidak mengalami pembusukan maka rangka tersebut dicelupkan ke dalam larutan formalin selama 5 – 7 jam. Rangka hasil pengawetan tersebut dijemur di bawah sinar matahari selama 5 – 7 hari sambil dibersihkan jika masih ada otot-otot kecil yang melekat. Jika ada potongan-potongan tulang yang terlepas selama proses penyikatan/penjemuran maka potongan tersebut ditempel pada tempatnya semula dengan menggunakan perekat. (Suryanti, 2011).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan adalah sebagai berikut:
Agar mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan bagian-bagian dari rangka ikan.
Agar mahasiwa mampu mengenali bagian-bagian sistem rangka pada Ikan Nila.
Agar Mahasiswa mengenal dan mengetahui bagaimana sistem posisi rangka pada Ikan Nila
Manfaat Praktikum
Adapun manfaat dari praktikum ini adalah sebagai sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan. Sebagai salah satu syarat masuk praktikal test praktikum ikhtiologi.
TINJAUAN PUSTAKA
Sistem Rangka Pada Ikan
Sistem rangka merupakan suatu system yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi. Rangka pada ikan seperti halnya pada golongan vertebrata lainnya berfungsi untuk menegakkan tubuh, menunjang dan menyokong organ-organ tubuh serta berfungsi pula dalam proses pembentukan butir darah merah. Pada beberapa ikan modifikasi tulang penyokong sirip menjadi penyalur sperma ke dalam saluran reproduksi ikan betina.Secara tidak langsung rangka menentukan bentuk tubuh ikan yang beraneka ragam.Rangka yang menjadi penegak tubuh ikan terdiri dari tulang rawan dan tulang sejati (Burhanuddin, 2008).
Yang termasuk ke dalam sistem rangka antara lain tulang belakang, tulang sejati, tulang rawan, jaringan pengikat (connective tissue), sisik-sisik, komponenkomponen gigi, jari-jari sirip, dan penyokong sel pada sistem saraf. Rangka merupakan struktur yang berfungsi sebagai penyokong tegaknya tubuh dan dapat dibedakan atas : Rangka luar (exoskeleton), berupa sisik (squama) dan Rangka dalam (endoskeleton), berupa tulang-tulang yang menyusun rangkatubuh ikan. Tulang banyak mengandung garam kalsium, fosfor, magnesium, dan sebagainya. Pada ikan bertulang sejati (Osteichthyes), tulang yang keras sebenarnya berasal dari tulang rawan. Proses pembentukan tulang dari tulang rawan menjadi tulang sejati disebut osifikasi (Suryanti, 2011).
Rangka adalah struktur yang menyokong trgaknya tubuh, kombinasi antara system rangka dan system urat daging memberikan bentuk pada tubuh.Tulang sebagai penyusun rangka banyak mengandung garam kalsium, selain itu juga mengandung fosfor, magnesium dan sebagainya.Pada tulang bertulang sejati, tulang yang keadaannya keras sebenarnya berasal dari tulang rawan Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain: Melindungi bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, Penunjang tubuh,Sebagai alat penggerak pasif Dapat berfungsi sebagai alat penyalur sperma (Ridho, dkk. 2012)
Tulang rawan pada banyak vertebrata, kecuali cyclostomata dan elasmobranchii merupakan jaringan embrional.Hal ini dimungkinkan karena dapat memberikan sifat ringan dan kelenturan yang diperlukan oleh dinamika pertumbuhan. Sebagian besar rangka osteichtyes pada mulanya dibentuk melalui tahap tulang rawan, kemudian materialnya menjadi tulang sejati dalam bentukbentuk yang khusus melalui proses osifikasi (Burhanuddin, 2008).
Menurut Ridho, dkk (2012). Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain:
Melindungi bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll.
Penunjang tubuh
Sebagai alat penggerak pasif
Sebagai alat penyalur sperma
Menurut Omar (2011). Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain:
Memberi bentuk kepada tubuh
Sebagai penunjang tubuhmelindungi bagian tubuh sebelah dalam, seperti otak, jantung, hati, alatpencernaan, dan lain-lain
menghasilkan garam kalsium
Sebagai alat gerak pasif
Sebagai salah satu tempat pembuatan darah
Sebagai alat penyalur sperma pada beberapa jenis ikan tertentu
Rahang atas terdiri dari tulang premaxilla, maxilla, jugal dan quadratojugal.Premaxilla dan maxilla pada beberapa ikan buas dilengkapi dengan gigi-gigi tajam. Tulang dermal yang terdapat pada langit-langit mulut ialah prevomer, endopterygoid, ectopterygoid, palatine (masing-masing terdiri dari satu pasang) dan sebuah parasphenoid. Tulang dermal pada rahang bawah ialah dentary yang dilengkapi gigi-gigi, splenial, angular dan articular (Burhanuddin, 2008).
Menurut Ridho, dkk (2012). Berdasarkan letak dan fungsinya, rangka dapat dibagi tiga, yaitu :
Rangka aksial, terdiri dari tulang tengkorak, tulang punggung dan tulang rusuk;
Rangka visceral, terdiri dari tulang lengkung insang dan turunan-turunannya;
Rangka apendikular, yaitu rangka anggota badan seperti jari-jari sirip dan pelekat-pelekat lainnya.
Menurut Suryanti (2011). Berdasarkan jenisnya, rangka tulang dapat dibedakan atas dua golongan, yaitu:
osteum (tulang sejati, tulang benar), yaitu tulang-tulang yang terdapat pada ikan golongan Osteichthyes
cartilago (tulang rawan), yaitu tulang-tulang yang terdapat pada ikan golongan Chondrichthyes dan juga ikan Osteichthyes yang masih muda.
Pada golongan ikan teleostei yang rendah tingkatannya, masih terdapat rawan
pada pada neurocranium tetapi pada golongan ikan yang lebih tinggi tingkatannya tulang tengkorak telah mengalami proses osifikasi dengan baik. Keping-keping tulang yang mengelilingi kapsul sensori berhubungan erat dengan osifikasi neurocranium. Tiap-tiap organ sensori dikelilingi oleh rangkaian tulang untuk berkembang (Burhanuddin, 2008).
Ikan Nila
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang termasukdalam famili Cichlidae, Sub-ordo Percoidea, Ordo Percomorphi, Sub-kelasAcanthoptherigii. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik yangberukuran besar.Mata besar, menonjol, dan bagian tepi berwarna putih.Gurat sisi(linea literalis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut, tapi letaknyalebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada(Muhammad, 2011).
Nila memiliki toleransi yang tinggi terhadap lingkungan hidupnya, sehingga
bisa dipelihara di dataran rendah yang berair payauhingga di dataran tinggi yang
berair tawar. Habitat hidup ikan ini cukup beragam,bisa di sungai, danau, waduk,
rawa, sawah, kolam, atau tambak. Nila dapat tumbuh secara normal pada kisaran suhu 14-38° C dan dapat memijah secara alami pada suhu 22-37° C. Untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan, suhu optimum bagiikan ini adalah 25-30° C. Pertumbuhan nila biasanya akan terganggu jika suhu habitatnya lebih rendah dari 14° C atau pada suhu di atas 38° C. Pada suhu 6° C atau42° C ikan ini akan mengalami kematian. Selain suhu,faktor lain yang bisa mempengaruhi kehidupan nila adalah salinitas atau kadar garam (Akbar, dkk. 2010).
Perbandingan Panjang total dan tinggi badan tubuh ikan nila adalah 3 : 1.Selain itu, terlihat adanya pola garis-garis vertikal yang terlihat sangat jelas di siripekor dan sirip punggung ikan nila.Jumlah garis vertikal di sirip ekor ada enam buahdan sirip pungung ada delapan buah. Garis dengan pola yang sama (garis vertikal)juga terdapat dikedua sisi tubuh ikan nila dengan jumlah delapan buah. Ikan nilamemiliki lima buah sirip yakni sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (Pectoral fin), sirip perut (venteral fin), sirip anus (anal fin), dan sirip ekor (caudal fin). Sirippunggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga pada bagian sirip ekor.Ada sepasang sirip dada dan sirip ekor yang berukuran yang lebih kecil.Sirip anushanya ada satu buah dan berbentuk agak panjang.Sirip ekor berbentuk bulat danhanya berjumlah satu buah(Muhammad, 2011).
Pemanfaatan tulang ikan nila sebagai salah satu sumber bahan gelatin merupakan upaya yang dapat meningkatkan nilai tambah tulang ikan.tulang ikan nila memiliki kandungan kolagen yang cukup tinggi yang mempunyai potensi untuk dijadikan gelatin. Gelatin merupakan protein hasil hidrolisis kolagen tulang dan kulit yang banyak digunakan untuk berbagai keperluan industri.Asam-asam amino saling terkait melalui ikatan peptida membentuk gelatin. Asam amino yang paling banyak terkandung dalam gelatin antara lain glisin (26,4%-30,5%), prolin (16,2%-18%), hidroksiprolin (13,5%), asam glutamat (11,3%-11,7%), dan alanin (8,6%-10,7%) (Maryani, 2010).
BAHAN DAN METODE
Waktu dan Tempat
Waktu
Praktikum ikhtiologi yang berjudul “Sistem Rangka Pada Ikan” kali ini dilakukan pada tanggal 13 Desember 2013 pukul 10.00 WIB.
Tempat
Praktikum ikhtiologi yang berjudul “Sistem Rangka Pada Ikan” kali ini bertempat di Laboratorium Terpadu Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.
Alat dan Bahan
Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Alat Tulis, Kamera digital, Buku gambar, dan Kertas A4.
Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah rangka dari ikan nila (Oreochromis niloticus).
Prosedur Praktikum
Adapun prosedur praktiku yang telah dilaksanakan dilaboratorium terpadu adalah sebagai berikut :
Diambil dan diletakkan sampel rangka ikan diatas wadah yang telah disiapkan.
Diamati bentuk-bentuk rangka Umum, Appendicular, visceral dan vertebrae yang terdapat pada rangka ikan nila tersebut
Digambarkan ikan yang menjadi objek tersebut selama praktikum berlangsung pada kerats A4.
Dicantumkanlah klasifikasi dari ikan tersebut.
Dirapikan dan dibersihkan ke,bali seluruh alat yang telah dipakai selama proses praktikum berlangsung.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar Rangka Umum Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Klasifikasi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichtyes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
Spesies : Oreochromis niloticus (Akbar, 2010).
Pembahasan
Pada saat pembuatan rangka ikan nila yang akan dijadikan rangka, Hal pertama yang dilakukan adalah dengan membersihakan sisik ikan yang masih melekat pada tubuh ikan kemudian
Pada saat praktikum diketahui bahwa rangka pada ikan nila memberikan bentuk pada tubuh ikan serta menyokong berdirinya tubuh ikan dan melindungi organ-organ bagian penting seperti jantung dan usus. Hal ini sesuai dengan litelatur Ridho, dkk (2012)yang menyatakan bahwa Rangka pada ikan mempunyai fungsi antara lain : Melindungi bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll, Penunjang tubuh, Sebagai alat penggerak pasif dan Sebagai alat penyalur sperma
Ikan Nila mempunyai sisik yang berukuran yang lebih besar dari jenis-jenis ikan lainnya. Hal ini sesuai dengan litelatur Muhammad (2011) yang menyatakan bahwa Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang termasukdalam famili Cichlidae, Sub-ordo Percoidea, Ordo Percomorphi, Sub-kelasAcanthoptherigii. Bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping, dengan sisik yangberukuran besar.Mata besar, menonjol, dan bagian tepi berwarna putih.Gurat sisi(linea literalis) terputus di bagian tengah badan kemudian berlanjut, tapi letaknyalebih ke bawah dari pada letak garis yang memanjang di atas sirip dada.
Dari hasil praktikum diketahui bahwa ikan nila memiliki jumlah tulang sirip sebanyak lima buah. Hal ini sesuai dengan litelatur Muhammad (2011) yang menyatakan bahwa ikan nilamemiliki lima buah sirip yakni sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Sirippunggung memanjang, dari bagian atas tutup insang hingga pada bagian sirip ekor.
PENUTUP
Kesimpulan
Adapun Kesimpulan dari praktikum yang telah dilaksanakan dilaboratorium terpadu adalah sebagai berikut :
Ikhtiologi merupakan salah satu cabang ilmu Biologi (zoologi) yang mempelajari khusus tentang ikan beserta segala aspek kehidupan yang dimilikinya.
Sistem rangka merupakan suatu system yang dibangun oleh struktur-struktur keras dari tubuh yang bersifat menyokong dan melindungi.
Rangka pada ikan mempunyai sebagaipelindung bagian tubuh yang lemah seperti jantung, hati, alat pencernaan dll
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan jenis ikan air tawar yang termasukdalam famili Cichlidae, Sub-ordo Percoidea, Ordo Percomorphi, Sub-kelasAcanthoptherigii.
Rangka Ikan Nila yang diteliti memiliki jumlah tulang ruas sebanyak 29 ruas.
Ikan nila memili tulang sirip punggung dan Sirip Anal yg berukuran keras.
Ikan Nila memiliki ukuran sirip yang besar.
Saran
Adapun Saran dari praktikum yang telah dilakukan adalah pada saat pembelajaran sistem pembuatan rangka ikan agar langsung diberikan contoh dan prosedur cara pembuatannya secara langsung, serta koordinasi antara Asisten tetap terjaga dengan baik dilaboratorium.
DAFTAR PUSTAKA
Akbar, M.Y., Hilda, L.N.A.D Dan Irwan, M.K. 2010.Pengaruh Jahe Terhadap Pertumbuhan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dan Ikan Lele (Clarias Bathracus) Pada Polikultur Dengan Sistem Resirkulasi Tertutup.[Diakses Melalui http://repository.unair.com.Pada 15 Desember 2013].
Burhanuddin, A.I. 2008. Peningkatan Pengetahuan Konsepsi Sistematika Dan Pemahaman System Organ IkanYang Berbasis Scl Pada Matakuliah Ikhtiologi.[Diakses Melalui http://repository.unhas.com.Pada 15 Desember 2013].
Maryani., Titi, S dan Ratna, T. 2010. Aplikasi Gelatin Tulang Ikan Nila Merah (Oreochromis Niloticus) Terhadap Mutu Permen Jelly. Jurnal Saintek Perikanan Vol. 6, No.1, 62–70.
Muhammad, F. 2011. Penyuluhan Pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) [Diakses Melalui http://kkp.go.id .Pada 15 Desember 2013].
Omar, S.B.D. 2011.Ikhtiologi.[Diakses Melalui http://repository.unhas.com.Pada 15 Desember 2013].
Ridho, M.R., Eppendi, P.S., Nurliyana., Rita, Y dan Rida, H. 2012. Penuntun Praktikum Ikhtiologi. [Diakses Melalui http://repository.unsri.com.Pada 15 Desember 2013].
Suryanti, A. 2011. Alat Gerak pada Ikan. [Diakses Melalui http://repository.unsri.com.Pada 15 Desember 2013].
Nice bg ;)
BalasHapus