Minggu, 23 Maret 2014

Laju Digesti Pada Ikan Mas (Cyprinus Carpio)



Laporan Praktikum Fisiologi Hewan Air
                                   

LAJU DIGESTI PADA IKAN MAS
(Cyprinus carpio)


Dosen Penanggung Jawab

Dr. Hesti Wahyuningsih, S.Si, M.Si
Indra Lesmana, S.Pi, S. Kel
Dr.Ir.Nurmatias, M.Si.


Oleh :

Rudi Hasonangan Siregar
120302012
II / B











LABORATORIUM FISIOLOGI HEWAN AIR
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan berkatNya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisiologi Hewan Air. Laporan praktikum ini berjudul Laju Digesti Ikan Mas (Cyprinus carpio). Laporan praktikum ini dibuat dalam rangka membuka wawasan pengetahuan mengenai laju digesti (pencernaan) dari jantung ikan Mas.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu        Dr. Hesti Wahyuningsih, S.Si, M.S, Bapak Indra Lesmana, S.Pi, S.Kel dan Bapak Dr. Ir. Nurmatias, M.Si selaku dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada abang dan kakak asisten laboratorium yang telah membimbing penulis baik di laboratorium maupun dalam pembuatan laporan praktikum ini.
Penulis menyadari bahwa dalam mengerjakan laporan praktikum ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi perbaikan ke depan. Semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.



              Medan,   Maret 2014



            Penulis






PENDAHULUAN
Latar Belakang
Fisiologi dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara kerja organ, jaringan, dan sel-sel organisme. Karena tiap-tiap jenis kehidupan mempunyai sifat-sifat fungsional tersendiri, maka fisiologi biasanya dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang lebih khusus antara lain : fisiologi virus, fisiologi bakteri, fisiologi tumbuhan, fisiologi ikan, dan sebagainya. Bahkan, lebih spesifik lagi, fisiologi dikelompokkan ke dalam fisiologi pencernaan, fisiologi pertumbuhan, fisiologi reproduksi, dan lain-lain. Masing-masing bidang fisiologi tersebut mencoba menerangkan faktor-faktor fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan (Fujaya, 2002).
Ikan adalah hewan yang paling berlimpah-limpah namun juga paling sedikit mengenal kelas hewan bertulang belakang. Mereka menghuni segala macam lingkungan yang berhubungan dengan air. Ukuran mereka, bentuk, dan struktur internal sangatlah berbeda. Jumlah akhir di perkirakan sekitar 30.000 jenis, yang berarti bahwa tiga dari tiap-tiap lima hewan bertulang belakang adalah ikan (Bone and Marshal, 1982).
Menurut UU No. 45 Tahun 2009, ikan adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya berada di dalam lingkungan perairan. Pengertian ikan meliputi Ikan bersirip (Pisces); udang rajungan, kepiting dan sebangsanya (Crustacea); kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya. (Mollusca); ubur-ubur dan sebangsanya (Coelenterata); teripang, bulu babi dan sebangsanya (Echinodermata); kodok dan sebangsanya (Amphibia); buaya, penyu, kura-kura, biawak, ular air dan sebangsanya (Reptilia); paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya (Mammalia); rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya dalam air (Algae); dan biota perairan lainnya yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut diatas termasuk dalam kategori ikan (Haryono, 2011).
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi tidak ada hubungan langsung dengan sel tubuh sekitarnya. Sistem peredaran darah pada ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal (Burhanuddin, 2008).

Tujuan Praktikum
            Adapun tujuan penulisan laporan Fisiologi Hewan Air adalah :
1.    Untuk mengenal dan memahami laju digesti pada ikan Mas (Cyprinus carpio).
2.    Sebagai bentuk pemahaman pengaruh bobot lambung ikan Mas dengan laju digesti ikan Mas.
3.    Untuk mengetahui kemampuan ikan Mas dalam memilih pakan yang disukai.

Manfaat Praktikum
Adapun manfaat penulisan laporan Fisiologi Hewan Air ini adalah sebagai informasi mengenai laju digesti ikan Mas (Cyprinus carpio) dan dapat dijadikan data informasi yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan laju pencernaan pada ikan di dalam perairan.















TINJAUAN PUSTAKA
Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut dan warna badan sangat beragam ada merah, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang. Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total dengan tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di bagian tengah badan memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung varitas) (Furqon, 2011).
         Ikan mas memiliki lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur, dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut. Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak di belakang, dengan bentuk cagak (Omar, 2011).
Ikan Mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yangairnya tidak terlalu dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600 meter di atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan air tawar, ikan Mas terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai yang bersalinitas (kadar garam) 25-30% (Luthfi, 2012).
Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif besar dan digolongkan ke dalam tipe sisik sikloid dengan warna yang sangat beragam Ikan mas dapat tumbuh cepat pada suhu lingkungan berkisar antara 20-28 °C dan akan mengalami penurunan pertumbuhan bila suhu lingkungan lebih rendah. Pertumbuhan akan menurun dengan cepat di bawah suhu 13°C dan akan berhenti makan apabila suhu berada di bawah 5 °C (Mones, 2008).
Bagi ikan Mas atau Karper, kini banyak digunakan makanantambahan yang berupa pellet, dimana makanan tambahan ini merupakanramuan/racikan dari bahan makanan tambahan yang mengandung protein,baik nabati maupun hewani dan dicetak hingga bebentuk pelet. Istilah peletini digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak merupakan butiran, bukanpula tepung namun bentuknya silinder (Suryani, 2011)

Laju Digesti Ikan Mas
Saluran pencernaan ikan Mas berupa segmen-segmen, meliputi mulut,rongga mulut, faring, esofagus, pilorus, usus, rektum dan anus. Ikan Mas dapat memakan plankton maupun invertebrata kecil. Atas dasar inilah maka dapat dikatakan bahwa ikan Mas merupakan ikan omnivora yang cenderung herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini dapat dibuktikan melalui pengamatan pada organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan istilah “lambung palsu (Suryani, (2011)
Lambung merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnyaterdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimanacairan ini membantu proses pencernaan. Bentuk anatomi lambung sangatbervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung ikanherbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora tidakmempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambungpalsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya ikancarnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabungsedangkan pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung (Omar, 2011).
Pada ikan berlambung memiliki lambung yang berfungsi pada awal proses pemecahan bahan pakan dengan bantuan HCl sehingga pakan yang masuk kedalam lambung akan dihancurkan terlebih dahulu dan proses ini dapat mempermudah bahan pakan untuk diolah selanjutnya didalam usus yang kemudian akan diserap dan dialirkan melalui peredaran darah sebagai sumber energi. Pada ikan tidak berlambung, tidak memiliki tempat untuk menyimpan pakan yang masuk dan tidak menghasilkan HCl sehingga pakan yang masuk akan diuraikan secara perlahan didalam usus depan yang membesar (Intestinal bulb) sebagai tempat awal masuknya pakan (Megawati dkk, 2012).
Ikan Mas memilki panjang usus yang melebihi panjang tubuh ikan. Pada pengukuran yang telah dilakukan diketahui bahwa tubuh ikan Mas memiliki panjang baku 19 cm sedangkan panjang ususnya mencapai 50 cm atau hampir tiga kali lipat dari panjang tubuhnya. Usus yang panjang tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil hidrolisis makromolekul makanan secara maksimal. Ikan Mas tergolong jenis omnivora, yakni organisme yang dapatmemangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhanmaupun binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan danbinatang yang terdapat di dasar dan tepi perairan (Suryani, 2011).
Adanya fakta bahwa proses pencernaan danpenyerapan berkaitan dengan panjang usus danpanjang usus pada ikan berkaitan dengan kondisipakan (khususnya kandungan komponen yang sulitdicema) maka telah dilakukan penelitian dengantujuan untuk mengetahui pengaruh selulosa terhadapkondisi biologis benih ikan mas, khususnyapertambahan rasio panjang usus/panjang tubuh danaktivitas enzim proteasenya. Dengan bertambahpanjangnya usus dan meningkatnya aktivitasprotease ikan mas dibandingkan dengan kondisinormal, diharapkan jumlah pakan yang dapatdicerna dan diserap menjadi lebih banyak, sehinggadapat meningkatkan efisiensi pakan dan lajupertumbuhan (Yandes, dkk., 2003).
Pakan (feed) digunakan untuk hewan. Berkaitandengan pakan, maka dihadapkan pada masalah-masalah kualitatif, kuantitatif,kontinuitas dan keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya.Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada hewanternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian atauseluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatannya. Zat pakan adalahbagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan bermanfaatbagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, lemak, proteindan vitamin). Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat gizitertentu untuk kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh (Suryani, 2011).
Enzim merupakan katalisator biologis yang dihasilkan makhlukhidup untuk membantu proses biokimia yangbanyak berperan dalam hidrolisis karbohidrat yaitu amilase seperti yangditunjukkan ikan Mas. Pada ikan herbivora, aktivitas enzim amilase lebihtinggi daripada enzim protease dan lipase. Keberadaan enzim dalammakanan akan meningkatkan daya cerna ikan terhadap bahan makanan.Berperan dalam mengubah lajureaksi sehingga kecepatan reaksi yang diperlihatkan dapat dijadikanukuran keaktifan enzim. Beberapa peneliti mendapatkan enzim amilase,maltase dan sakrase pada ekstrak hati, pankreas, oesofagus, dan usus ikan Mas. Amilase ditemukan pada seluruh jenis ikan dan pada ikan air tawarditemukan di sepanjang saluran pencernaan walaupun aktivitasnyaberkurang pada usus bagian belakang. Pakan dicerna secara optimaldengan bantuan enzim dalam pakan dan saluran penceraan ikan sehinggaenergi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan (Suryani, 2011).
Pada kondisi lingkungan yang optimalpertumbuhan ikan ditentukan oleh jumlah dan mutupakan yang dikonsumsi. Pakan yang dikonsumsiuntuk dapat digunakan dalam proses biosintesisyang menghasilkan peftumbuhan harus melaluiproses pencemaan dan penyerapan pada saluranpencernaan terlebih dahulu. Dengan demikiankondisi saluran pencernaan memegang peranan penting dalam mengubah pakan (senyawa komplek)menjadi nutrien (senyawa sederhana) sebagai bahan baku dalam proses biosintesis tersebut (Yandes, dkk., 2003).










METODOLOGI 
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Laju Digesti Ikan Mas (Cyprinus carpio) dilakukan pada tanggal 18 Maret 2014pada pukul 08.00-10.00 WIB Praktikum dilaksanakan di Laboratorium Terpadu Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan Praktikum
Alat Praktikum
Adapun alat yang digunakan adalah akuarium untuk tempat ikan Mas, nampan sebagai wadah meletakkan ikan, gunting dan pisau yang digunakan untuk membedah, pinset digunakan untuk menjepit, aerator yang digunakan untuk aerasi, tisu dan serbet yang digunakan untuk membersihkan meja pengamatan, timbangan yang dugunakan untuk menimbang berat ikan mas serta stopwatch sebagai penunjuk waktu untuk menghitung waktu ikan mas memakan pakan yang tersedia.

Bahan Praktikum
Adapun bahan yang digunakan adalah empat ekor ikan mas          (Cyprinus carpio) dengan air di aquarium sebanyak 25 cm, serta pakan yang terdiri dari artemia, tubifex, jentik nyamuk serta pellet.

3.3 Prosedur Percobaan
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam mengamati kontraksi otot jantung ikan mas (Cyprinus carpio) adalah sebagai berikut :
1.    Disiapkan akuarium dan diisi air setinggi 25 cm dan diaerasi.
2.    Ditimbang ikan dan diukur panjangnya, disebarkan seragam pada akuarium dengan kepadatan 3-4 ekor.
3.    Diberi pakan sebanyak 2,5% dari berat total tubuh lalu didiamkan untuk mengonsumsi pakan selama 15-20 menit.
4.    Salah satu ikan diambil lalu dibedah lambungnya dan dihitung sebagai bobot lambung dalam keadaan kenyang atau nol jam setelah makan.
5.    Setelah 30 menit ikan diambil dan diberi pakan lalu ditimbang bobot lambungnya. Bobot dinyatakan sebagai persentase bobot lambung pada waktu kenyang
6.    Dibuat tabel antara lama pengamatan dengan persentase bobot lambung.
7.    Dibuat laporan sementara dandibersihkan alat-alat praktikum yang digunakan.
































HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
            Adapun hasil dari pengamatan laju digesti ikan Mas adalah sebagai berikut
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcT2wiZMyUDlj4G1fygf_Pl5Ls1z6671r_UfLT6XVsFswaz1tr9e

 







Tabel 1. Data Morphometrik Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Ikan
Panjang Total (TL) cm
Berat Total (BT) gram
Mas1
25 cm
290 gram
Mas2
22 cm
200 gram
Mas3
23 cm
230 gram

Klasifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Klasifikasi ikan mas ( Cyprinus carpio ) Saanin (1984) dalam Furqon (2011) adalah sebagai berikut :
Kingdom         :  Animalia
Filum               :  Chordata
Kelas               :  Osteichthyes
Ordo                :  Ostariophysi
Famili              :  Cyprinidae
Genus              :  Cyprinus
Spesies            :  Cyprinus carpio
Tabel 2. Laju Digesti Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Waktu
(menit)
Nama Ikan
Lambung

Panjang
Berat
0'
Ikan Mas1
2   cm
0,9 gram
15'
Ikan Mas2
3,5 cm
0,9 gram
30'
Ikan Mas3
5,5 cm
1,5 gram

Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ikan mas merupakan ikan omnivora yang cenderung herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora merupakan kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang tinggi sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini dapat dibuktikan sesuai dengan Suryani (2011) bahwa melalui pengamatan pada organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan istilah “lambung palsu”.
Ikan mas memiliki lambung yang merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnyaterdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimanacairan ini membantu proses pencernaan. Hal ini sesuai dengan Omar (2011). Bentuk anatomi lambung sangatbervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung ikanherbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora tidakmempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambungpalsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya ikancarnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabungsedangkan pada ikan omnivora berbentuk seperti kantung.
Dari praktikum yang dilakukan ikan mas mampu mengonsumsi pakan yang tersedia. Itu disebabkan adanya enzim dalam pencernaan ikan Mas. Hal ini didukung Suryani (2011) bahwa enzim merupakan katalisator biologis yang dihasilkan makhlukhidup untuk membantu proses biokimia yangbanyak berperan dalam hidrolisis karbohidrat yaitu amilase seperti yangditunjukkan ikan Mas. Pada ikan herbivora, aktivitas enzim amilase lebihtinggi daripada enzim protease dan lipase. Keberadaan enzim dalammakanan akan meningkatkan daya cerna ikan terhadap bahan makanan.
Pada ikan berlambung memiliki lambung yang berfungsi pada awal proses pemecahan bahan pakan dengan bantuan HCl sehingga pakan yang masuk kedalam lambung akan dihancurkan terlebih dahulu dan proses ini dapat mempermudah bahan pakan untuk diolah selanjutnya didalam usus yang kemudian akan diserap dan dialirkan melalui peredaran darah sebagai sumber energi. Hal ini sesuai dengan Megawati dkk(2012) bahwa pada ikan tidak berlambung, tidak memiliki tempat untuk menyimpan pakan yang masuk dan tidak menghasilkan HCl sehingga pakan yang masuk akan diuraikan secara perlahan didalam usus depan yang membesar (Intestinal bulb) sebagai tempat awal masuknya pakan.
Dari praktikum yang dilakukan ikan Mas menyukai pakan artemia dan jentik nyamuk yang menambah bobot berat lambung ikan tersebut sehingga pakan yang dikonsumsidapat digunakan dalam proses biosintesisyang menghasilkan pertumbuhan harus melaluiproses pencemaan dan penyerapan pada saluranpencernaan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan Yandes dkk (2003) bahwa pakan yang dikonsumsiuntuk dapat digunakan mampumenghasilkan pertumbuhan harus melaluiproses pencemaan dan penyerapan pada saluranpencernaan terlebih dahulu dengan demikiankondisi saluran pencernaan memegang peranan penting dalam mengubah pakan (senyawa komplek)menjadi nutrien (senyawa sederhana) sebagai bahan baku dalam proses metabolisme.


KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan 
1.    Ikan mas memiliki lambung yang merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnyaterdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimanacairan ini membantu proses pencernaan
2.    Dari praktikum laju digesti dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan istilah “lambung palsu”.
3.    Berdasarkan praktikum ikan mas yang telah memakan pakan selama 30 menit memiliki panjang lambung ikan Mas 5,5 cm dengan berat lambung 1,5 gram.
4.    Pakan merupakan makanan ikan dimana makanan tambahan ini merupakanramuan/racikan dari bahan makanan tambahan yang mengandung protein,baik nabati maupun hewani
5.    Dari praktikum laju digesti ikan diketahui ikan Mas menyukai pakan artemia dan jentik nyamuk

Saran 
Dalam melakukan pembedahan ikan Mas hendaknya dilakukan secara hati-hati agar lambung tidak terpotong oleh gunting atau alat bedah lain yang digunakan dalam proses pembedahan ikan sample Pembedahan dilakukan dengan cepat untuk mengetahui lebih jelas berat bobot lambung ikan setelah memakan pakan yang tersedia.






                                   DAFTAR PUSTAKA                                  

Bone, Q and Marshall, N. B. 1982. Biology of Fishes. Chapman and Hall, New York.
Fujaya. 2002. Fisiologi Ikan. Dikti Departemen Pendidikan Nasional.

Furqon, A. 2011. Kontraksi Otot Jantung Ikan Mas dan Ikan Nila. Jurusan Budidaya dan Bisnis Perikanan. Fakultas Ilmu dan Bisnis Pertanian. Diakses melalui http://unida.ac.id [13 Maret 2014].

Burhanuddin, A. I. 2008. Peningkatan pengetahuan Konsepsi Sistematika dan Pemahaman Sistem Organ Ikan yang Berbasis SCL Pada Mata Kuliah Ikhtiologi. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Luthfi. 2012. Pembudidayaan Ikan Mas. http://file.upi.ac.id[13 Maret 2014].
Megawati, R, A., Arief, M., Alamsjah, M, A. 2012. Pemberian Pakan Dengan Kadar Serat Kasar Yang Berbeda Terhadap Daya Cerna Pakan Pada Ikan Berlambung Dan Ikan Tidak Berlambung. Diakses melalui http://unair.ac.id [18 Maret 2014].

Mones, R. A. 2008. Gambaran Darah pada Ikan Mas (Cyprinus carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Omar, S. 2011. Iktiologi. Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan. Diakses melalui http://unhas.ac.id [13 Maret 2014].

Yandes, Z., Affandi, R., Mokogintaz, I. 2003. Pengaruh Pemberian Selulosa Dalam Pakan TerhadapKondisi Biologis Benih Ikan Gurami (Osphronemus Gourami). Diakses melalui http://repository.ipb.ac.id [18 Maret 2014].



 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar