Laporan
Praktikum Fisiologi Hewan Air
LAJU
DIGESTI PADA IKAN MAS
(Cyprinus carpio)
Dosen Penanggung Jawab
Dr. Hesti Wahyuningsih, S.Si, M.Si
Indra Lesmana, S.Pi, S. Kel
Dr.Ir.Nurmatias, M.Si.
Oleh :
Rudi Hasonangan Siregar
120302012
II / B
LABORATORIUM
FISIOLOGI HEWAN AIR
PROGRAM
STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA
MEDAN
2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa karena dengan berkatNya penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum Fisiologi Hewan Air. Laporan praktikum ini berjudul Laju Digesti Ikan Mas (Cyprinus carpio). Laporan praktikum ini dibuat dalam rangka membuka wawasan pengetahuan mengenai laju
digesti (pencernaan) dari jantung ikan Mas.
Pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu
Dr. Hesti Wahyuningsih, S.Si, M.S, Bapak Indra Lesmana, S.Pi, S.Kel dan
Bapak Dr. Ir. Nurmatias, M.Si selaku dosen mata kuliah Fisiologi Hewan Air. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada abang dan kakak asisten laboratorium yang telah
membimbing penulis baik di laboratorium maupun dalam pembuatan laporan
praktikum ini.
Penulis
menyadari bahwa dalam mengerjakan laporan praktikum ini masih terdapat banyak
kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan ke depan. Semoga laporan praktikum ini bisa bermanfaat
bagi pihak yang membutuhkan.
Medan, Maret 2014
Penulis
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Fisiologi
dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari fungsi, mekanisme dan cara
kerja organ, jaringan, dan sel-sel organisme. Karena tiap-tiap jenis kehidupan
mempunyai sifat-sifat fungsional tersendiri, maka fisiologi biasanya
dikelompokkan menjadi bagian-bagian yang lebih khusus antara lain : fisiologi
virus, fisiologi bakteri, fisiologi tumbuhan, fisiologi ikan, dan sebagainya.
Bahkan, lebih spesifik lagi, fisiologi dikelompokkan ke dalam fisiologi
pencernaan, fisiologi pertumbuhan, fisiologi reproduksi, dan lain-lain.
Masing-masing bidang fisiologi tersebut mencoba menerangkan faktor-faktor
fisika dan kimia yang mempengaruhi seluruh proses kehidupan (Fujaya, 2002).
Ikan adalah hewan yang paling berlimpah-limpah namun juga paling
sedikit mengenal kelas hewan bertulang belakang. Mereka menghuni segala macam
lingkungan yang berhubungan dengan air. Ukuran mereka, bentuk, dan struktur
internal sangatlah berbeda. Jumlah akhir di perkirakan sekitar 30.000 jenis,
yang berarti bahwa tiga dari tiap-tiap lima hewan bertulang belakang adalah
ikan (Bone and Marshal, 1982).
Menurut UU No. 45 Tahun 2009, ikan
adalah segala jenis organisme yang seluruh atau sebagian dari siklus hidupnya
berada di dalam lingkungan perairan. Pengertian
ikan meliputi Ikan bersirip (Pisces);
udang rajungan, kepiting dan sebangsanya (Crustacea);
kerang, tiram, cumi-cumi, gurita, siput dan sebangsanya. (Mollusca); ubur-ubur dan sebangsanya (Coelenterata); teripang, bulu babi dan sebangsanya (Echinodermata); kodok dan sebangsanya (Amphibia); buaya, penyu, kura-kura,
biawak, ular air dan sebangsanya (Reptilia);
paus, lumba-lumba, pesut, duyung dan sebangsanya (Mammalia); rumput laut dan tumbuh-tumbuhan lain yang hidupnya dalam
air (Algae); dan biota perairan lainnya
yang ada kaitannya dengan jenis-jenis tersebut diatas termasuk dalam kategori
ikan (Haryono, 2011).
Seperti pada golongan
vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup, artinya
darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi tidak ada hubungan langsung
dengan sel tubuh sekitarnya. Sistem peredaran darah pada
ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran
darah. Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak
sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap. Darah ditekan mengalir keluar dari
jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah,
kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem peredaran
darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal (Burhanuddin, 2008).
Tujuan Praktikum
Adapun tujuan penulisan laporan Fisiologi
Hewan Air adalah :
1. Untuk
mengenal dan memahami laju digesti pada ikan Mas (Cyprinus carpio).
2. Sebagai
bentuk pemahaman pengaruh bobot lambung ikan Mas dengan laju digesti ikan Mas.
3. Untuk
mengetahui kemampuan ikan Mas dalam memilih pakan yang disukai.
Manfaat Praktikum
Adapun manfaat
penulisan laporan Fisiologi Hewan Air ini adalah sebagai
informasi mengenai laju digesti ikan Mas (Cyprinus carpio) dan dapat dijadikan
data informasi yang dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan dalam pengembangan
penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan laju pencernaan pada ikan di dalam
perairan.
Morfologi Ikan
Mas (Cyprinus carpio)
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae
yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit
pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal),
dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut dan warna
badan sangat beragam ada merah, abu-abu, kehijauan, dan ada juga yang belang.
Ikan mas berbadan panjang dengan perbandingan antara panjang total dengan
tinggi badan 3 : 1 (tergantung varitas). Bila dipotong di bagian tengah badan
memilki perbandingan antara tinggi badan dan lebar badan 3 : 2 (tergantung
varitas) (Furqon, 2011).
Ikan mas memiliki
lima buah sirip, yaitu sirip punggung, sirip dada, sirip perut, sirip dubur,
dan sirip ekor. Sirip punggung panjang terletak di bagian punggung. Sirip dada
sepasang terletak di belakang tutup insang, dengan satu jari-jari keras, dan
yang lainnya berjari-jari lemah. Sirip perut hanya satu terletak pada perut.
Sirip dubur hanya terletak di belakang dubur. Sirip ekor juga hanya satu, terletak
di belakang, dengan bentuk cagak (Omar, 2011).
Ikan
Mas menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yangairnya tidak terlalu
dalam dan alirannya tidak terlalu deras, seperti di pinggiran sungai atau
danau. Ikan Mas dapat hidup baik di daerah dengan ketinggian 150–600 meter di
atas permukaan air laut (dpl) dan pada suhu 25-30° C. Meskipun tergolong ikan
air tawar, ikan Mas terkadang ditemukan di perairan payau atau muara sungai
yang bersalinitas (kadar garam) 25-30% (Luthfi, 2012).
Hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi
sisik dan hanya sebagian kecil tidak ditutupi sisik. Sisik ikan mas berukuran relatif
besar dan digolongkan ke dalam tipe sisik sikloid dengan warna yang sangat
beragam Ikan mas dapat tumbuh cepat pada suhu lingkungan berkisar antara 20-28 °C
dan akan mengalami penurunan pertumbuhan bila suhu lingkungan lebih rendah.
Pertumbuhan akan menurun dengan cepat di bawah suhu 13°C dan akan berhenti
makan apabila suhu berada di bawah 5 °C (Mones, 2008).
Bagi ikan Mas atau Karper, kini banyak
digunakan makanantambahan yang berupa pellet, dimana makanan tambahan ini
merupakanramuan/racikan dari bahan makanan tambahan yang mengandung
protein,baik nabati maupun hewani dan dicetak hingga bebentuk pelet. Istilah
peletini digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak merupakan butiran,
bukanpula tepung namun bentuknya silinder (Suryani, 2011)
Laju Digesti
Ikan Mas
Saluran pencernaan ikan Mas berupa
segmen-segmen, meliputi mulut,rongga mulut, faring, esofagus, pilorus, usus, rektum
dan anus. Ikan Mas dapat memakan plankton maupun invertebrata kecil. Atas dasar
inilah maka dapat dikatakan bahwa ikan Mas merupakan ikan omnivora yang
cenderung herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada ikan herbivora
merupakan kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki kadar serat yang
tinggi sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini dapat dibuktikan
melalui pengamatan pada organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya
lambung tetapi bagian depan usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal
dengan istilah “lambung palsu (Suryani, (2011)
Lambung merupakan tempat penampungan
makanan. Pada dindingnyaterdapat kelenjar yang dapat menghasilkan enzim dan
asam lambung dimanacairan ini membantu proses pencernaan. Bentuk anatomi lambung
sangatbervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung
ikanherbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora
tidakmempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan
lambungpalsu yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya
ikancarnivora mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabungsedangkan pada
ikan omnivora berbentuk seperti kantung (Omar, 2011).
Pada ikan berlambung memiliki lambung
yang berfungsi pada awal proses pemecahan bahan pakan dengan bantuan HCl
sehingga pakan yang masuk kedalam lambung akan dihancurkan terlebih dahulu dan
proses ini dapat mempermudah bahan pakan untuk diolah selanjutnya didalam usus
yang kemudian akan diserap dan dialirkan melalui peredaran darah sebagai sumber
energi. Pada ikan tidak berlambung, tidak memiliki tempat untuk menyimpan pakan
yang masuk dan tidak menghasilkan HCl sehingga pakan yang masuk akan diuraikan
secara perlahan didalam usus depan yang membesar (Intestinal bulb)
sebagai tempat awal masuknya pakan (Megawati dkk, 2012).
Ikan Mas memilki panjang usus yang
melebihi panjang tubuh ikan. Pada pengukuran yang telah dilakukan diketahui
bahwa tubuh ikan Mas memiliki panjang baku 19 cm sedangkan panjang ususnya
mencapai 50 cm atau hampir tiga kali lipat dari panjang tubuhnya. Usus yang
panjang tersebut bertujuan untuk mendapatkan hasil hidrolisis makromolekul
makanan secara maksimal. Ikan Mas tergolong jenis omnivora, yakni organisme
yang dapatmemangsa berbagai jenis makanan, baik yang berasal dari tumbuhanmaupun
binatang renik. Namun, makanan utamanya adalah tumbuhan danbinatang yang
terdapat di dasar dan tepi perairan (Suryani, 2011).
Adanya fakta bahwa proses pencernaan
danpenyerapan berkaitan dengan panjang usus danpanjang usus pada ikan berkaitan
dengan kondisipakan (khususnya kandungan komponen yang sulitdicema) maka telah
dilakukan penelitian dengantujuan untuk mengetahui pengaruh selulosa
terhadapkondisi biologis benih ikan mas, khususnyapertambahan rasio panjang
usus/panjang tubuh danaktivitas enzim proteasenya. Dengan bertambahpanjangnya
usus dan meningkatnya aktivitasprotease ikan mas dibandingkan dengan
kondisinormal, diharapkan jumlah pakan yang dapatdicerna dan diserap menjadi
lebih banyak, sehinggadapat meningkatkan efisiensi pakan dan lajupertumbuhan
(Yandes, dkk., 2003).
Pakan (feed) digunakan untuk
hewan. Berkaitandengan pakan, maka dihadapkan pada masalah-masalah kualitatif,
kuantitatif,kontinuitas dan keseimbangan zat pakan yang terkandung di
dalamnya.Bahan pakan adalah segala sesuatu yang dapat diberikan kepada
hewanternak (baik berupa bahan organik maupun anorganik) yang sebagian
atauseluruhnya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatannya. Zat pakan
adalahbagian dari bahan pakan yang dapat dicerna, dapat diserap dan
bermanfaatbagi tubuh (ada 6 macam zat pakan: air, mineral, karbohidrat, lemak,
proteindan vitamin). Seperti halnya hewan lain, ikan pun membutuhkan zat
gizitertentu untuk kehidupannya, yaitu untuk menghasilkan tenaga, menggantikan
sel-sel yang rusak dan untuk tumbuh (Suryani, 2011).
Enzim merupakan katalisator biologis
yang dihasilkan makhlukhidup untuk membantu proses biokimia yangbanyak berperan
dalam hidrolisis karbohidrat yaitu amilase seperti yangditunjukkan ikan Mas.
Pada ikan herbivora, aktivitas enzim amilase lebihtinggi daripada enzim
protease dan lipase. Keberadaan enzim dalammakanan akan meningkatkan daya cerna
ikan terhadap bahan makanan.Berperan dalam mengubah lajureaksi sehingga
kecepatan reaksi yang diperlihatkan dapat dijadikanukuran keaktifan enzim.
Beberapa peneliti mendapatkan enzim amilase,maltase dan sakrase pada ekstrak
hati, pankreas, oesofagus, dan usus ikan Mas. Amilase ditemukan pada seluruh
jenis ikan dan pada ikan air tawarditemukan di sepanjang saluran pencernaan
walaupun aktivitasnyaberkurang pada usus bagian belakang. Pakan dicerna secara
optimaldengan bantuan enzim dalam pakan dan saluran penceraan ikan
sehinggaenergi yang dihasilkan dapat digunakan untuk memacu pertumbuhan ikan
(Suryani, 2011).
Pada kondisi lingkungan yang
optimalpertumbuhan ikan ditentukan oleh jumlah dan mutupakan yang dikonsumsi.
Pakan yang dikonsumsiuntuk dapat digunakan dalam proses biosintesisyang
menghasilkan peftumbuhan harus melaluiproses pencemaan dan penyerapan pada
saluranpencernaan terlebih dahulu. Dengan demikiankondisi saluran pencernaan
memegang peranan penting dalam mengubah pakan (senyawa komplek)menjadi nutrien
(senyawa sederhana) sebagai bahan baku dalam proses biosintesis tersebut
(Yandes, dkk., 2003).
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum Laju Digesti Ikan Mas (Cyprinus carpio) dilakukan pada tanggal
18 Maret 2014pada pukul 08.00-10.00 WIB Praktikum dilaksanakan di Laboratorium
Terpadu Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera
Utara.
Alat dan Bahan Praktikum
Alat
Praktikum
Adapun alat yang digunakan adalah
akuarium untuk tempat ikan Mas, nampan sebagai wadah meletakkan ikan, gunting
dan pisau yang digunakan untuk membedah, pinset digunakan untuk menjepit,
aerator yang digunakan untuk aerasi, tisu dan serbet yang digunakan untuk
membersihkan meja pengamatan, timbangan yang dugunakan untuk menimbang berat
ikan mas serta stopwatch sebagai
penunjuk waktu untuk menghitung waktu ikan mas memakan pakan yang tersedia.
Bahan
Praktikum
Adapun bahan yang digunakan adalah
empat ekor ikan mas (Cyprinus carpio) dengan air di aquarium
sebanyak 25 cm, serta pakan yang terdiri dari artemia, tubifex, jentik nyamuk
serta pellet.
3.3 Prosedur
Percobaan
Adapun langkah-langkah yang
dilakukan dalam mengamati kontraksi otot jantung ikan mas (Cyprinus carpio) adalah sebagai berikut :
1.
Disiapkan akuarium dan diisi air
setinggi 25 cm dan diaerasi.
2.
Ditimbang ikan dan diukur
panjangnya, disebarkan seragam pada akuarium dengan kepadatan 3-4 ekor.
3.
Diberi pakan sebanyak 2,5% dari
berat total tubuh lalu didiamkan untuk mengonsumsi pakan selama 15-20 menit.
4.
Salah satu ikan diambil lalu dibedah
lambungnya dan dihitung sebagai bobot lambung dalam keadaan kenyang atau nol
jam setelah makan.
5.
Setelah 30 menit ikan diambil dan diberi
pakan lalu ditimbang bobot lambungnya. Bobot dinyatakan sebagai persentase
bobot lambung pada waktu kenyang
6.
Dibuat tabel antara lama pengamatan
dengan persentase bobot lambung.
7.
Dibuat laporan sementara dandibersihkan
alat-alat praktikum yang digunakan.
Hasil
Adapun hasil
dari pengamatan laju digesti ikan Mas adalah sebagai berikut

Tabel 1. Data
Morphometrik Ikan Mas (Cyprinus carpio)
|
Ikan
|
Panjang
Total (TL) cm
|
Berat
Total (BT) gram
|
|
Mas1
|
25 cm
|
290 gram
|
|
Mas2
|
22 cm
|
200 gram
|
|
Mas3
|
23 cm
|
230 gram
|
Klasifikasi
Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Klasifikasi ikan mas ( Cyprinus
carpio ) Saanin (1984) dalam Furqon (2011) adalah sebagai berikut :
Kingdom :
Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Ostariophysi
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
Tabel 2. Laju
Digesti Ikan Mas (Cyprinus carpio)
|
Waktu
(menit)
|
Nama Ikan
|
Lambung
|
|
|
|
Panjang
|
Berat
|
|
|
0'
|
Ikan Mas1
|
2
cm
|
0,9 gram
|
|
15'
|
Ikan Mas2
|
3,5 cm
|
0,9 gram
|
|
30'
|
Ikan Mas3
|
5,5 cm
|
1,5 gram
|
Pembahasan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa ikan mas merupakan
ikan omnivora yang cenderung herbivora. Keadaan usus yang sangat panjang pada
ikan herbivora merupakan kompensasi terhadap kondisi makanan yang memiliki
kadar serat yang tinggi sehingga memerlukan pencernaan lebih lama. Hal ini
dapat dibuktikan sesuai dengan Suryani (2011) bahwa melalui pengamatan pada
organ dalam ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung tetapi bagian depan
usus halus terlihat membesar yang lebih dikenal dengan istilah “lambung palsu”.
Ikan mas memiliki lambung yang merupakan
tempat penampungan makanan. Pada dindingnyaterdapat kelenjar yang dapat
menghasilkan enzim dan asam lambung dimanacairan ini membantu proses
pencernaan. Hal ini sesuai dengan Omar (2011). Bentuk anatomi lambung
sangatbervariasi tergantung kepada kebiasaan makanan ikan tersebut. Lambung
ikanherbivora berbeda dengan lambung ikan carnivora. Ikan herbivora
tidakmempunyai lambung yang sebenarnya, kalaupun ada maka merupakan lambungpalsu
yang merupakan penggelembungan usus bagian depan. Umumnya ikancarnivora
mempunyai lambung yang berbentuk seperti tabungsedangkan pada ikan omnivora
berbentuk seperti kantung.
Dari praktikum yang dilakukan ikan mas
mampu mengonsumsi pakan yang tersedia. Itu disebabkan adanya enzim dalam
pencernaan ikan Mas. Hal ini didukung Suryani (2011) bahwa enzim merupakan
katalisator biologis yang dihasilkan makhlukhidup untuk membantu proses biokimia
yangbanyak berperan dalam hidrolisis karbohidrat yaitu amilase seperti
yangditunjukkan ikan Mas. Pada ikan herbivora, aktivitas enzim amilase
lebihtinggi daripada enzim protease dan lipase. Keberadaan enzim dalammakanan
akan meningkatkan daya cerna ikan terhadap bahan makanan.
Pada ikan berlambung memiliki lambung
yang berfungsi pada awal proses pemecahan bahan pakan dengan bantuan HCl
sehingga pakan yang masuk kedalam lambung akan dihancurkan terlebih dahulu dan
proses ini dapat mempermudah bahan pakan untuk diolah selanjutnya didalam usus
yang kemudian akan diserap dan dialirkan melalui peredaran darah sebagai sumber
energi. Hal ini sesuai dengan Megawati dkk(2012) bahwa pada ikan tidak
berlambung, tidak memiliki tempat untuk menyimpan pakan yang masuk dan tidak
menghasilkan HCl sehingga pakan yang masuk akan diuraikan secara perlahan
didalam usus depan yang membesar (Intestinal bulb) sebagai tempat awal
masuknya pakan.
Dari praktikum yang dilakukan ikan Mas
menyukai pakan artemia dan jentik nyamuk yang menambah bobot berat lambung ikan
tersebut sehingga pakan yang dikonsumsidapat digunakan dalam proses
biosintesisyang menghasilkan pertumbuhan harus melaluiproses pencemaan dan
penyerapan pada saluranpencernaan terlebih dahulu. Hal ini sesuai dengan Yandes
dkk (2003) bahwa pakan yang dikonsumsiuntuk dapat digunakan mampumenghasilkan
pertumbuhan harus melaluiproses pencemaan dan penyerapan pada saluranpencernaan
terlebih dahulu dengan demikiankondisi saluran pencernaan memegang peranan
penting dalam mengubah pakan (senyawa komplek)menjadi nutrien (senyawa
sederhana) sebagai bahan baku dalam proses metabolisme.
KESIMPULAN
DAN SARAN
Kesimpulan
1.
Ikan mas memiliki lambung
yang merupakan tempat penampungan makanan. Pada dindingnyaterdapat kelenjar
yang dapat menghasilkan enzim dan asam lambung dimanacairan ini membantu proses
pencernaan
2.
Dari praktikum laju digesti dalam
ikan Mas yang tidak ditemukan adanya lambung tetapi bagian depan usus halus
terlihat membesar yang lebih dikenal dengan istilah “lambung palsu”.
3.
Berdasarkan praktikum ikan mas yang
telah memakan pakan selama 30 menit memiliki panjang lambung ikan Mas 5,5 cm
dengan berat lambung 1,5 gram.
4.
Pakan merupakan makanan
ikan dimana makanan tambahan ini merupakanramuan/racikan dari bahan makanan
tambahan yang mengandung protein,baik nabati maupun hewani
5.
Dari praktikum laju digesti ikan
diketahui ikan Mas menyukai pakan artemia dan jentik nyamuk
Saran
Dalam melakukan pembedahan ikan Mas
hendaknya dilakukan secara hati-hati agar lambung tidak terpotong oleh gunting
atau alat bedah lain yang digunakan dalam proses pembedahan ikan sample
Pembedahan dilakukan dengan cepat untuk mengetahui lebih jelas berat bobot
lambung ikan setelah memakan pakan yang tersedia.
Bone,
Q and Marshall, N. B. 1982. Biology of
Fishes. Chapman and Hall, New York.
Fujaya. 2002. Fisiologi Ikan. Dikti Departemen
Pendidikan Nasional.
Furqon, A. 2011. Kontraksi
Otot Jantung Ikan Mas dan Ikan Nila. Jurusan Budidaya dan Bisnis Perikanan.
Fakultas Ilmu dan Bisnis Pertanian. Diakses melalui http://unida.ac.id [13
Maret 2014].
Burhanuddin,
A. I. 2008. Peningkatan pengetahuan Konsepsi Sistematika dan Pemahaman Sistem
Organ Ikan yang Berbasis SCL Pada Mata Kuliah Ikhtiologi. Jurusan Ilmu Kelautan,
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makasar.
Megawati, R, A., Arief, M., Alamsjah, M, A. 2012. Pemberian
Pakan Dengan Kadar Serat Kasar Yang Berbeda Terhadap Daya Cerna Pakan Pada Ikan
Berlambung Dan Ikan Tidak Berlambung. Diakses melalui http://unair.ac.id [18 Maret 2014].
Mones,
R. A. 2008. Gambaran Darah pada Ikan Mas (Cyprinus
carpio Linn) Strain Majalaya Yang Berasal Dari Daerah Ciampea Bogor.
Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Omar, S. 2011. Iktiologi.
Fakultas Ilmu Perikanan dan Kelautan. Diakses
melalui http://unhas.ac.id [13 Maret 2014].
Yandes,
Z., Affandi, R., Mokogintaz, I. 2003. Pengaruh
Pemberian Selulosa Dalam Pakan TerhadapKondisi Biologis Benih Ikan Gurami (Osphronemus
Gourami). Diakses melalui
http://repository.ipb.ac.id [18 Maret 2014].

Tidak ada komentar:
Posting Komentar